Wednesday, December 18, 2013

Seduction by The Book : Praktikkan Buku dalam Kehidupanmu!



Judul Buku : Seduction By The Book
Penulis : Stephanie Bond
Halaman : 224 (ebook)
Penerbit : Harlequin Blaze

Pernah nggak kamu terinspirasi sama buku fiksi yang kamu baca, trus kamu praktekkan langsung dalam kehidupanmu?

Gabrielle, Cassie, Page, Wendy, Jacqueline dan Carol tergabung dalam sebuah klub buku bernama Red Tote Book Club. Mereka telah membahas beberapa erotic literatur baik itu kontemporer maupun klasik. Kali ini Gabrielle, selaku ketua dan yang tertua di klub tersebut, memberi tugas kepada masing-masing anggota klub untuk mempraktekkan isi buku yang telah mereka bahas.

“I dare you to take the book that most spoke to you, that most changed you. Then each of you pick a month and, using that book’s themes and lessons…seduce the man of your dreams. Putting the words into action, so to speak.”

Yang pertama menyanggupi tugas itu adalah Cassie. Dulu dia punya seorang pacar bernama Mark. Cassie jatuh cinta pada Mark, tapi Mark malah memutuskan hubungan mereka. Cassie berpikir, Mark minta putus karena Cassie nggak ngasih sinyal kalau dia tertarik untuk lebih dari sekedar ciuman singkat #youknowwhatimean. I guess we’re just not that into each other. Something’s missing…”, kata Mark. Kali ini Cassie mau mencoba menarik perhatian Mark kembali, dan dia memilih inspirasi dari buku Lady Chatterley’s Lover by D. H. Lawrence. Kenapa? Karena di buku itu tokoh wanitanya, Connie bertindak proaktif untuk mengubah kehidupan bercintanya dengan seorang tukang kebun. Maka dimulailah aksi Cassie menggoda Mark, termasuk basah-basahan di kebun sampai godain Mark untuk bercinta di kursi santai.

Page yang awalnya ragu sama tugas ini mulai berani setelah melihat kesuksesan Cassie. Page seorang adalah mantan sekretaris boss di sebuah perusahaan. Setelah boss-nya meninggal, anak si boss mengambil alih usaha. Richard punya pesona yang tidak bisa ditolak oleh banyak perempuan, termasuk Page. Sayangnya Richard terlalu serius bekerja. Suatu kali, Page membantu Richard dalam suatu tugas, dan Richard mendapati bahwa Page memiliki kemampuan lebih dari hanya sebagai seorang sekretaris. Page pun  memutuskan menggunakan isi buku Venus in Furs by Leopold von Sacher-Masoch untuk mendapatkan Richard. Kalau di kantor Page adalah bawahan, di luar kantor Page berusaha menjadi seorang yang dominan. Ternyata Richard malah suka menjadi submissive-nya. Page pun menunjukkan who is the real boss.

Wendy jatuh cinta pada sahabatnya, Nate. Tapi karena mereka telah akrab sejak kecil, Nate selalu menganggap kedekatannya dengan Wendy hanyalah sekedar sahabat. Wendy ingin satu hubungan serius dengan Nate. Rencana Wendy terinspirasi dari buku Fanny Hill by John Cleland. Buku klasik yang mengambil setting tahun 1960-an ini berkisah tentang seorang party girl yang berusaha mencari perhatian orang terdekatnya. Namanya juga buku klasik, jadi metodenya agak klasik juga. Wendy berpura-pura jatuh cinta pada seorang pria, dan meminta saran dari Nate untuk mendapatkan pria tersebut. Mulai dari ngajak Nate ke toko lingerie sampai ngasih sekotak penuh sex toys ke Nate dengan alasan pengen jadi gadis baik-baik. Nate yang sebenarnya suka sama Wendy jadi putus harapan dan menerima tawaran kantornya untuk pindah ke kota lain. Mengetahui Nate mau pindah, Wendy bertindak cepat. One night stand is better than nothing.

Jacqueline adalah seorang akuntan yang mengurus keuangan sebuah restoran milik Elliot. Elliot ini chef paling sok dan menyebalkan yang pernah ditemui Jacqueline sepanjang karirnya. Tapi melihat Elliot dengan tangan besarnya mengelola masakan di dapur restoran, Jacqueline malah membayangkan kalau tangan itu ada di bokongnya. Yang ada di pikirannya adalah buku The Slave by Laura Antoniou, dimana seorang wanita menjadi seorang sub, dan menginginkan pleasure-pain untuk kenikmatan. Dan ketika dia mulai menggoda Elliot di dapurnya yang luas, bukan hanya Jacqueline yang menikmati permainan ini.

Buku omnibus ini memang terinspirasi dari literatur yang sudah disebutkan di atas. Namanya juga harlequin, pastilah kisahnya happy ending. Kalau disuruh memilih diantara keempat kisah di atas, saya lebih suka kisahnya Cassie. Di antara keempat kisah itu yang konfliknya lebih kerasa ya kasusnya Cassie. Berturut-turut berikutnya kisah Page, Wendy, dan Jacqueline. Saya sendiri belum pernah membaca satu pun literatur yang menjadi inspirator mereka berempat.

Itu kisah mereka. Kalau kamu? #grin

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk memberi komentar :)