Judul Buku :
Seduction By The Book
Penulis : Stephanie
Bond
Halaman : 224 (ebook)
Penerbit : Harlequin
Blaze
Pernah nggak kamu
terinspirasi sama buku fiksi yang kamu baca, trus kamu praktekkan langsung
dalam kehidupanmu?
Gabrielle, Cassie,
Page, Wendy, Jacqueline dan Carol tergabung dalam sebuah klub buku bernama Red Tote Book Club. Mereka telah
membahas beberapa erotic literatur baik
itu kontemporer maupun klasik. Kali ini Gabrielle, selaku ketua dan yang tertua
di klub tersebut, memberi tugas kepada masing-masing anggota klub untuk
mempraktekkan isi buku yang telah mereka bahas.
“I dare you to take the book that most spoke to you, that most changed you.
Then each of you pick a month and, using that book’s themes and lessons…seduce
the man of your dreams. Putting the words into action, so to speak.”
Page yang awalnya ragu sama tugas ini
mulai berani setelah melihat kesuksesan Cassie. Page seorang adalah mantan
sekretaris boss di sebuah perusahaan. Setelah boss-nya meninggal, anak si boss
mengambil alih usaha. Richard punya pesona yang tidak bisa ditolak oleh banyak
perempuan, termasuk Page. Sayangnya Richard terlalu serius bekerja. Suatu kali,
Page membantu Richard dalam suatu tugas, dan Richard mendapati bahwa Page
memiliki kemampuan lebih dari hanya sebagai seorang sekretaris. Page pun memutuskan menggunakan isi buku Venus in Furs by Leopold von Sacher-Masoch untuk
mendapatkan Richard. Kalau di kantor Page adalah bawahan, di luar kantor Page
berusaha menjadi seorang yang dominan. Ternyata Richard malah suka menjadi submissive-nya. Page pun menunjukkan who is the real boss.
Wendy jatuh cinta pada sahabatnya,
Nate. Tapi karena mereka telah akrab sejak kecil, Nate selalu menganggap
kedekatannya dengan Wendy hanyalah sekedar sahabat. Wendy ingin satu hubungan
serius dengan Nate. Rencana Wendy terinspirasi dari buku Fanny Hill by John Cleland. Buku klasik yang
mengambil setting tahun 1960-an ini berkisah tentang seorang party girl yang berusaha mencari
perhatian orang terdekatnya. Namanya juga buku klasik, jadi metodenya agak
klasik juga. Wendy berpura-pura jatuh cinta pada seorang pria, dan meminta
saran dari Nate untuk mendapatkan pria tersebut. Mulai dari ngajak Nate ke toko
lingerie sampai ngasih sekotak penuh sex toys ke Nate dengan alasan pengen
jadi gadis baik-baik. Nate yang sebenarnya suka sama Wendy jadi putus harapan
dan menerima tawaran kantornya untuk pindah ke kota lain. Mengetahui Nate mau pindah,
Wendy bertindak cepat. One night stand is
better than nothing.
Jacqueline adalah seorang akuntan
yang mengurus keuangan sebuah restoran milik Elliot. Elliot ini chef paling sok
dan menyebalkan yang pernah ditemui Jacqueline sepanjang karirnya. Tapi melihat
Elliot dengan tangan besarnya mengelola masakan di dapur restoran, Jacqueline malah
membayangkan kalau tangan itu ada di bokongnya. Yang ada di pikirannya adalah
buku The Slave by Laura Antoniou, dimana seorang
wanita menjadi seorang sub, dan menginginkan pleasure-pain untuk kenikmatan. Dan ketika dia mulai menggoda
Elliot di dapurnya yang luas, bukan hanya Jacqueline yang menikmati permainan
ini.
Buku omnibus ini memang terinspirasi
dari literatur yang sudah disebutkan di atas. Namanya juga harlequin, pastilah
kisahnya happy ending. Kalau disuruh memilih diantara keempat kisah di atas,
saya lebih suka kisahnya Cassie. Di antara keempat kisah itu yang konfliknya
lebih kerasa ya kasusnya Cassie. Berturut-turut berikutnya kisah Page, Wendy,
dan Jacqueline. Saya sendiri belum pernah membaca satu pun literatur yang
menjadi inspirator mereka berempat.
Itu kisah mereka. Kalau kamu? #grin
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk memberi komentar :)