Tuesday, February 18, 2014

Monster Erotica (Part 1) :The Horny Leprechaun

Duh...lama gak ngisi blog ini, sekalinya ngisi malah ngereview novela >.<
Ya maap...Tapi saya ngerasa novela-novela ini terlalu menarik untuk dilewatkan.

Jadi gini...
Saya tuh bukan penggemar paranormal romance meskipun hard core fans nya fantasi. Bukan apa-apa sih. Tapi buat saya agak susah membayangkan fairy dan dracula pacaran ato iblis dari neraka jatuh cinta sama ratu malaikat misalnya (apalagi sampe ke sex scene). Bahkan adegan romance Aragorn - Arwen susah masuk ke otak saya. Untunglah di LOTR gak ada sex scene antara Aragorn-Arwen sehingga otak saya gak perlu nambah keriting waktu baca buku itu #menurutngana.

Jadi...saya salut banget sama tingginya level imajinasi para penggemar genre paranormal romance. Dan dengan kesadaran diri, saya selalu menghindari baca genre itu.
Sampai suatu hari Ren,  rekan Spankers saya mengirim 4 (saya ulang ya biar dramatis : EMPAT!) ebook bertajuk Monster Erotica disertai pesan dari Ren :  

"Ceritanya sih aneh...tapi cuma 20-30 halaman kok. Hwhwhwhw..."

Adoohhh.....saya kan jadi penasaran ceritanya seaneh apa X)

Mari kita mulai review ini dengan novela pertama yang saya baca : The Horny Leprechaun yang ditulis oleh Nikita King, diterbitkan dalam format ebook dan bisa dibeli di smashwords.

Bercerita tentang Karen yang bisa memenuhi impiannya ke Irlandia. Saat di sana dia melihat pelangi. Penasaran dengan dongeng kuno di Irlandia, Karen pun mulai mencari ujung pelangi. Usaha Karen berhasil. Dia menemukan akhir pelangi di mulut sebuah gua.

Sesuai dengan legenda, yang menanti Karen di ujung pelangi adalah segentong emas. Sayangnya di samping pot emas itu, ada pula leprechaun ganteng bernama Collin yang ngamuk liat Karen ada di gua-nya. Collin parno kalo Karen mau mencuri emasnya.

Dan Collin pun menghukum Karen dengan (apalagi kalau bukan) sex. Gak peduli walau pun Karen menolak keras hukuman dari Collin (menjadikan aksi ini termasuk pemerkosaan menurut saya). Dan bukan cuma sekali-dua kali Collin havng sex dengan Karen, sodara-sodara! Tapi berkali-kali dengan berbagai gaya dan posisi! Collin bahkan sukses memerawani "pintu belakang" Karen #iyeuww.

Dan walau pun Karen mengutuk dan memaki setiap aksi yang dilakukan Collin, dalam hati sih dia suka juga, Secara yah....dia yah..gitu deh...kebanjiran di akhir cerita (kenapa bahasa saya begini amat ya?).
Itu baru cerita di buku pertama....

Buku kedua bersetting 8 minggu setelah kejadian bersejarah di gua.

Kali ini, Collin kena batunya. Dia kangen mati-matian sama Karen. Saking kangennya, dia ampe beli cermin ajaib dari seorang penyihir. Cermin itu dipake Collin untuk mengintip setiap aktivitas Karen, setiap menit, setiap detik (stalker abis!). Jadi Collin juga liat saat Karen lagi "self pleasure" sambil nyebut nama dia (cieeee.....) dan...saat Karen tes kehamilan yang menunjukkan hasil positif.

Bahagialah Collin. Dengan kehamilan Karen, artinya dia bisa menghabiskan hidupnya bersama Karen (ini dua hal yang gak nyambung sebenernya. Apa di dunia leprechaun gak ada istilah joint custody?). Dia pun langsung ke NY untuk menjemput Karen. Dan panik begitu sampai di apartemen Karen dan mengetahui bahwa sang gadis baru saja diculik oleh Night Gaunt.

Sisa cerita pun seputar usaha Collin untuk merebut kembali Karen dari cengkeramanNight Gaunt. Kisah ditutup dengan Collin dan Karen yang hidup bahagia dipenuhi oleh sex fantastis dan kehamilan Karen. But this time, she's a very willing participant.

Buku pertamanya bikin saya eneg karena forced sex yang bertaburan di sepanjang buku. Ya..ya...saya tahu kalo ada beberapa orang yang justru jadi turn on karena forced sex, bahkan ada yang sampe role play pura-pura di-rape oleh partnernya. No judge to them, but it's not me. Seeing (or reading) an alpha male in some "sexy" action is hot for me, but then..I don't like anything that's forced.

Walau begitu, ada bagian yang 'hilarious' dari buku ke-1 ini. Yaitu monolog Karen yang ini :
 "Shock! That’s all Karen could feel, was shock. Didn’t she read somewhere you shouldn’t “double dip”? Yeast infections, bladder infections, fecal matter going into her vagina and not to mention just plain gross."
Mbak...mbak....situ barusan abis diperawani pintu belakangnya, trus didobrak pintu depannya (bahasa lo, wiii). Dan yang kepikir oleh anda adalah masalah higienis? O.o
Saya salut sama anda. *kowtow*

Untuk buku kedua sih...sweet ya. Di sini keliatan kalo Collin beneran sayang sama Karen, ampe bela-belain ke raja para Night Gaunt demi mendapatkan kembali Karen. Dan Collin juga menunjukkan penyesalan atas perlakuan dia sebelumnya terhadap Karen. Bagian hilarious di buku ini ada di bagian akhir, waktu Collin nunjukkin gua yang sudah dia bangun untuk hidup bersama Karen :

“Oh my God!” Karen ran over there. The bookshelf already had some of her favorites on the shelves in Hardbacks:
The Great Gatsby
Wuthering Heights
Jude the Obscure
The Hunger Games Series
The Library at Night
Les Liaisons Dangereuses
Half of a Yellow Sun

“How did you know? How did you know these were my favorites?” She asked with wonder in her voice.
“I friended you on Goodreads,” Collins said with a wicked smile on his face.
“You did what? I don’t remember you friending me.”
“Karen, you have like over four thousand friends on there. I just put a fake avatar and called myself Collie.” Karen punched him in the arm. “That’s sneaky.”
“That’s how I found out your favorite books, so do you like them?” Collins asked


Collin ini entah sweet entah apa deh. Kepikiran cek Goodreads, booo!
Saya gak punya ya stalker di luar sana yang baik hati mau cek shelf gudrits saya dan kemudian mengabulkannya? Tapi plis....ampe di situ aja ya stalkernya >.<

Meski begitu, saya sebenernya masih bermasalah sama unsur "pararom" di novela ini.
See...dalam imajinasi saya, yang namanya leprechaun itu kayak gini :


Kakek-kakek, chubby, jenggot merah, berperawakan imut. Agak susah mengubah imagenya jadi ganteng dan hot layaknya manusia seperti deskripsi di cerita ini. Dan lebih susah lagi membayangkan leprechaun sebagai sex maniac (._.)

Emang sih....Nikita King beralasan kalo si Collin itu campuran, bapaknya leprechaun, ibunya manusia. Makanya dia bisa punya perawakan manusia tapi punya bergentong-gentong emas warisan bapaknya.
Oh well....lucky him then.

Untungnya karena penampakan leprechaun secara umum memang mirip manusia, saya gak kesulitan bayangin adegan per adegan di buku ini. Jadi saya ngerasa belum kapok baca monster erotica dan memutuskan lanjut baca novela berikutnya.

Aduh...udah panjang gini padahal masih ada 3 novela yang mau saya bahas.
Lanjut di post berikutnya aja kali ya. Mudah-mudahan gak panjang.

2 comments:

  1. Pas baca ini saya juga bela2in nyari gambarnya leprachaun. Kok malah lucu imut gitu ya...:))

    ReplyDelete
  2. Mana sambungannya, jangan lama2 yah #ngakakgugulingan

    ReplyDelete

Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk memberi komentar :)